masa dan seongok ruang yang aku tinggalkan.
menyisakan buih hitam menggiring pelipis kananku ke tepi jurang pembaharuan
Pisau-pisaumu yang berlumur darahku dan darah kawanku kini suci di cuci pujian.Padahal bekas luka sekujur hasratku dan kawanku masih masih terbenam dalam,kalo mereka bisa berteriak kau pasti akan terusik diantar tidur dan hidupmu.
Hai Bangsa T
Puluh puih keringatku tercurah diantara pencakar langitmu
Regangan otot bisepku terselip dalam susunan bata merahmu
camkan dan dengarkan
Hujatan-hujatan dalam kepala kami kini telah sampai pada kepal kiri kami
sampai nanti kaki kami melangkah,akan kami cerabut kembali hak-hak rampasanmu dalam perang silat lidahmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar